Meneruskan artikel
yang kemarin, membahas tentang “Bahasa Basis Data”
Ø
Definisi
Skema Dalam SQL
Berikut ini adalah perintah-perintah SQL yang
contohnya diimplementasikan dalam software SQL server 2000.
1.
Membuat Database
Create Database
SPBD;
Script tersebut akan menghasilkan pembuatan database
dilokasi default dari SQL Server 2000, yaitu di C:\Program Files\Microsoft SQL
Server\MSSQL\Data\
Dengan nama SPBD.mdf dan SPBD_Log.ldf
File dengan ekstensi .mdf berisi data dari
database tersebut sedangkan file dengan
ekstensi .ldf merupakan file history.
Apabila diinginkan lokasi database yang berbeda, bisa
dibuat script seperti dibawah ini:
CREATE DATABASE SPBD
ON PRIMARY
( NAME = spbd,
FILENAME = ‘D:\spbd.mdf’,
SIZE
= 1,
MAXSIZE =10,
FILEGROWTH = 2 )
LOG ON
( NAME =’spbdlog’,
FILENAME
= ‘D:\spbd.ldf’,
SIZE = 1MB,
MAXSIZE =10MB,
FILEGROWTH = 1MB );
Script tersebut di atas akan membuat sebuah database
dengan nama SPBD pada disk lokal dengan dua buah file, yaitu file data di
D:\spbd.mdf dan file history di D:\spbd.ldf.
Keyword size merupakan
besar awal dari file ketika database dibuat. Maxsize merupakan nilai maksimum dari databasenya sedangkan filegrowth merupakan nilai pertambahan
ukuran database ketika ukurannya sudah mencapai ukuran yang sudah didefinisikan
sebelumnya.
2.
Menghapus Database
Sintaks query untuk menghapus database adalah sebagai
berikut :
DROP DATABASE nama_database;
Berikut ini adalah contoh query untuk menghapus databse SPBD.
DROP DATABASE
SPBD;
Sebagai catatan, didalam banyak DBMS pembuatan dan
penghapusan database biasanya dapat menggunakan fasilitas GUI yang disediakan
DBMS tersebut.
3.
Membuat Tabel
Berikut ini adalah contoh query untuk membuat tabel
mahasiswa dengan atributnya adalah ThAng, Nim, Nama, dan Alamat. Dalam query di
bawah ini belum didefinisikan primary key dan konstrainyang lain.
CREATE
TABLE MAHASISWA (
THANG
INTEGER ,
NIM INTEGER,
NAMA VARCHAR (30),
ALAMAT
VARCHAR (80));
4.
Menghapus
Tabel
Untuk menghapus
sebuah tabel dapat dituliskan perintah query berikut ini:
DROP TABLE
MAHASISWA;
5.
Mendefinisikan
null/not null
Secara default,suatu atribut boleh bernilai kosong
(null)/tidak diisi ketika pengguna menambah data. Namun, terkadang dibutuhkan
pula konstrain untuk mendefinisikan suatu atribut yang harus diisi (not null). Untuk
melakukannya, berikut adalah contoh bentuk querynya :
CREATE TABLE MAHASISWA (
THANG INTEGER not null ,
NIM INTEGER not null,
NAMA VARCHAR (30) not null,
ALAMAT VARCHAR (80));
Dalam query tersebut diatas, akan dibuat sebuah tabel
dengan nama mahasiswa. Tabel tersebut memiliki 4 buah field yang bernama ThAng,
NIM, Nama, dan Alamat. Field ThAng, NIM, dan Nama harus diisi ketika akan menambah
data baru, tetapi field Alamat boleh tidak diisi.
6.
Mendefinisikan
Nilai Default
Nilai default adalah nilai/data yang otomatis
diberikan oleh sistem untuk suatu untuk field ketika ada penambahan
baris/record baru, sementara nilai pada field tersebut tidak diisi oleh user. Apabila tidak
didefinisikan, nilai default dari suatu atribut adalah Null. Perlu diingat
pula, pendefinisian nilai default akan berguna apabila atribut tidak memiliki
konstrain not null.
Untuk mendefinisikan nilai default dapat dilakukan
dengan membuat query dengan bentuk seperti dibawah ini, pada saat pembuatan
tabel.
CREATE TABLE MAHASISWA (
THANG INTEGER not null ,
NIM INTEGER not null,
NAMA VARCHAR (30) not
null,
ALAMAT VARCHAR (80) default ‘YOGYA’);
Query tersebut diatas mendefinisikan pembuatan tabel dengan
4 field, yaitu : ThAng, NIM, dan Namaharus diisi ketika ada penambahan data
baru, sedangkan field Alamat tidak harus diisi. Namun jika tidak diisi, maka
sistem secara otomatis akan mengisi field tersebut dengan ‘YOGYA’.
Sementara ini dulu yang dapat aku share J
terima kasih J
No comments:
Post a Comment